[Ficlet] Crazy Burglar

 

Crazy Burglar

Writing by Priskila (@priskilaaaa)

Im Yoona [GG] – Kim Jongin [EXO K]

Drabble | PG-15 | Action – Romance – Fluff

Disclaimer:

I don’t own the cast. But the storyline and the plot is mine. Everything here belongs to God and their family, their agency too. I just used their physical representation. 

—

Note:

Ide cerita ini datang saat aku baru habis bangun tidur. Beneran. Entah kenapa tiba – tiba aku berkhayal dan akhirnya aku memutuskan untuk menulis FF dengan ide itu. Dan sebenarnya cast aslinya itu Jessica disini-,- hanya saja aku rombak kembali saat merasa kurang cocok. Yeah, menurutku YoonKai lebih baik 😀 .Satu harapanku, semoga para pembaca suka dengan cerita gaje ini. Enjoy!

—

#Gedebuk

Tubuh gadis itu menggeliat. Tidak biasanya gadis itu membuka matanya pada tengah malam seperti ini. Apalagi mengingat julukannya sebagai sleeping beauty 2, mirip dengan temannya yang bernama Jessica. Namun sayang, fakta itu harus disingkirkan dari diri seorang Im Yoona malam ini, karena keributan yang sepertinya berasal dari luar kamarnya.

Yoona melenguh pelan sambil memegangi kepalanya. Kepalanya pusing tidak karuan. Namun terpaksa gadis itu harus beranjak dari tempat tidurnya dan mengintip dari celah pintu kamarnya yang dia buka sedikit.
“Mwo?” Mata yang nyaris terpejam itu terbuka lebar. Yoona mengatupkan mulutnya dengan satu tangan. Tampak diluar sana ada seorang pria berpakaian hitam dengan tudung wajah berwarna senada yang sedang membongkar laci meja yang berada di hadapan kamarnya. Yoona menelan ludah. Itu pencuri!

Tanpa pikir panjang, Yoona segera meraih sebuah pemukul kasti yang teronggok di lantai kamarnya. Lalu keluar secara perlahan menghampiri pencuri itu lalu…

BUK BAK BUK BAK

“YA!”

“Pencuri! Pencuri! Pergi kau!”

BUK BAK BUK

“YAAA!!!”

“KYAAA!” Yoona tersentak ketika pencuri itu tiba – tiba memegang tangannya dan kemudian memelintirnya ke belakang. Dia menelan ludah dengans susah payah. Pencuri itu ternyata hebat sekali. Pencuri itu menjatuhkan pemukul kasti yang berada di genggamannya lalu membalikkan tubuh Yoona membelakangi dirinya.

Namun bukan berarti Yoona kalah, gadis itu malah menggerakkan kakinya ke segala arah. Berusaha untuk menendang pencuri itu.

BUK

“YA!” Pencuri itu meringis kesakitan ketika kakinya ditendang oleh seorang Im Yoona yang terkenal kuat. Dengan rasa sakit yang masih terasa, pencuri itu menyeret Yoona ke dapur. Mendudukkannya pada sebuah kursi meja makan dan mengikat tangannya dengan tali yang telah dia persiapkan.

Dia mengikat tali itu dengan keras. “Sakit, bodoh! Lepaskan!” berontakYoona  namun tak dihiraukan. Setelah tangan dan kaki Yoona terikat, pencuri itu segera berdiri dan mengebaskan tangannya. “Dengan begini, aku dapat membongkar rumahmu dengan aman”

Yoona mendesis kesal. Ini bukan akhir dari segalanya. Dia berteriak – teriak agar setidaknya tetangganya dapat mendengar teriakannyaa. “Ya! Berhenti berteriak!”

“TOLOONG!! TOLOOOONG!!!”

“DIAM!” Pencuri itu merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah sapu tangan dan botol kecil berisi cairan bius. Ditumpahkannya setengah isi botol itu pada sapu tangan miliknya lalu cepat – cepat membekap indera penciuman Yoona dengan bius itu.

“Umphh—umphh…” Berhasil. Yoona terkulai lemas dan kesadarannya menghilang. Dan pencuri itu menyeringai. Dia berhasil.

—

Langkah gadis itu bergema di sepanjang koridor kampus. Im Yoona terus mendesis dan merutuk selama berjalan. Dia kesal setengah mati. Kejadian semalam masih teringat di otaknya. Dan yang paling menyebalkan, pencuri itu ternyata berhasil mengambil laptop dan Iphone miliknya.

Tiba – tiba langkah kaki gadis itu berhenti. Matanya berkilat marah secara tiba – tiba. Buku tebal yang digenggamnya semakin erat dipegangnya. Kemudian dia berjalan dengan cepat menuju suatu arah, tepatnya seorang lelaki yang berdiri membelakangi dirinya. Yoona mengangkat kedua tangannya yang memegang buku berhalaman kurang lebih 250 itu lalu…

BUK BUK BUK

“Kembalikan laptop dan Iphoneku, pencuri!”

Lelaki itu sontak berbalik sambil meringis menahan sakit. Punggungnya terasa ditimpa beban seberat 1 ton ketika Yoona menghantamkan buku tebal itu padanya. Kim Jongin menatap Yoona dengan tatapan sok polosnya, “Laptop dan Iphone? Apa – apaan itu?”

“Ya! Jangan berpura – pura, bodoh! Aku tau semalam kau… umphh”

Buru – buru Jongin membekap mulut Yoona dengan tangan besarnya lalu menyeret gadis itu pergi. Setelah sampai di taman kampus yang kebetulan agak sepi, Jongin segera melepaskan bekapannya itu dan disambut dengan tatapan marah dari sang Yoona. “Apa – apaan kau—“

“Jangan mengatakan hal itu di tempat yang ramai!” Jongin menyela. Tangannya berkacak pinggang diikuti oleh gadis dihadapannya.

“Kau sendiri yang memulai! Pencuri semalam itu kau, kan?! Beruntung kau tidak kulaporkan ke polosil. Kembalikan barang – barangku yang kau curi, Kim Jongin!” pekik Yoona kesal.

“Aku tidak mau” Jongin kini menatap Yoona seraya menampakkan seringai tajamnya.

“Kkamjong!!! Kembalikan!”

“Andwe”

“Ya! Kim Jongin!”

Jongin pura – pura menghela nafas. Lalu kemudian mendongak dan berjalan menghapus jarak antara dirinya dan Yoona. “Yoong—“

“Apa yang kau lakukan?! Menjauh!” Yoona melangkah mundur. Ketakutannya muncul ketika Jongin menyeringai lebih lebar dan menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. “Jongin—“

“Kau menuduhku pencuri?” Jongin berbisik tepat di hadapan wajah gadis itu, membuat Yoona terpaksa memundurkan kepalanya hingga membentur pohon.

“Kau memang pencuri, bodoh! Ini sudah kesekian—“

“Kau juga pencuri,Yoong”

“Panggil aku noona! Umurku lebih tua darimu!”

“Oh ya? Baiklah Yoong noona,,,”

“Jongin!” Yoona memekik ketika tangan kanan Jongin terangkat menyentuh lengannya yang terbuka. Dirinya memandang ngeri Jongin.
“Jangan sebut aku pencuri, karena kau juga seorang pencuri—“

“Aku bukan pencuri! Aku tidak pernah mencuri! Aku adalah—“

“Kau sudah mencuri hatiku, noona”

JLEB

Yoona terpaku dengan bisikan Jongin. Dia sudah gila.

CUP

Mata besar itu seketika juga membulat lebih besar. Jongin dengan lancangnya kini mencium bibirnya! Ingin rasanya dia memberontak, tapi entah kenapa tubuhnya terasa lemas sekarang. Tubuhnya bergetar ketika bibir itu mulai bergerak mencium dan menghisap bibirnya. Yoona tak membalas namun juga tak menolak.

“Mengerti?” bisik Jongin nakal setelah melepaskan ciuman itu.

“Jongin—“

“Aish, kenapa kau seperti itu? Sudah sering juga kita berciuman”

Mata yang semula memandang tak percaya itu berubah geram. Dalam hatinya dia mengutuk bocah yang lebih muda darinya itu. Bingung? Baiklah, akan dijelaskan. Sebenarnya sosok Kim Jongin adalah seorang kekasih dari seorang Im Yoona. Dan lelaki ini bukannya kekurangan uang atau apa – bahkan rumahnya sangat besar – , dia hanya memiliki sebuah hobi aneh, yaitu mencuri. Dan tindak pencuriannya itupun bukan di rumah – rumah kaya. Dia melakukan hal itu lebih dari 10 kali di rumah kekasihnya sendiri, Yoona. Aneh bukan? Dan Yoona merasa dia sudah capek dengan hobi gila Jongin ini. Bagaimana tidak? Lelaki itu bahkan pernah mencuri bantal tidurnya hingga menyebabkan dia harus membeli bantal baru, padahal dikembalikan keesokan harinya. Sangat menyebalkan.  “Ya!” pekiknya sembari menatap tajam Jongin.

“Kenapa? Memang, kan?” Jongin menjulurkan lidahnya pada Yoona, membuat hati gadis itu lebih geram juga kesal.

“Kau—“

“Yoong, aku tau. Hubungan ini masih terlalu sulit dipercaya. Tapi ingatlah, kita sudah berpacaran lima bulan, Yoong.”

Wajah Yoona memerah mendengar penuturan sok puitis dari Jongin. Bocah ini… “SIALAN KAU! CEPAT KEMBALIKAN LAPTOP DAN IPHONEKU! ATAU TIDAK KU AKAN MELAPORMU KE POLISI!”

BUK

“Ya! Noona!” Jongin mengelus kepalanya yang baru saja dipukul Yoona.

“Jangan harap kau bisa datang dan mencuri di rumahku  lagi, Jongin” desis Yoona lalu pergi dari hadapan Jongin.

—

“Aku tak percaya aku bisa berpacaran dengan pencuri gila sepertinya”

Im Yoona

 

END